Jumat, 29 Juli 2011

setiap hari ku selalu mendengarkan semua keluh-kesahmu kasih, ku tersenyum agar kau tetap tenang disisiku sayang, ku memelukmu ketika kau merasa tersisihkan oleh dunia ini yang penuh dengan kemunafikan, ku hilangkan rasa sakit didalam jiwaku hingga hati ini berdarah-darah oleh gerutuanmu sayang...air mata ini telah kering karena sudah lama membeku dalam hati yang tiada berarti untukmu kasih, ku ingin terbang bebas agar kaupun dapat tersenyum melihatku terbang indah diatas ujung langit sana..namun kau selalu menggerutu susah akan dirimu karena hadirku disisimu sayang...! kau banyak menuntut pada jiwa yang lemah ini tanpa belas kasihan, ku menjerit menangis pada ragaku..ini tak adil bagimu wahai qalbuku, tinggalkan saja dia..agar dia mengerti betapa beratinya dirimu disampingnya..namun jiwa ini terlalu lemah untuk meninggalkan semua kenangan bersamanya, begitu sulit berpaling dari sisinya, ku ingin kau tau sayang...begitu besar rasa ini untukmu...namun begitupula dengan rasa benciku padamu yang berlapis-lapis di dasar hati ini karena sikapmu pada diriku sayang, tolong mengrtilah sebelum semuanya berakhir seperti dahulu layaknya kita tak saling mengenal...jika kau tak mengerti diriku hingga esok maka ku kan pergi jauh dari sisimu sayang..karena ku tak kuasa menahan rasa sakit ini dan rasa untuk menyakitimu bertambah, dan pada akhirnya diri ini yang akan menyakiti hatimu tanpa kau sadari kasih... ku akan meninggalkan begitu banyak kenangan indah bersamamu sayang...simpanlah terus di dasar hatimu bahwa aku masih kekasihmu yang hilang oleh keegoisan dirimu sayang...

Senin, 13 Oktober 2008

Sudah saatnya SARJANA KOMPUTER Indonesia GO INTERNATIONAL

Teknologi Informasi Indonesia
Sudah saatnya SARJANA KOMPUTER Indonesia GO INTERNATIONAL

Banyak orang di Indonesia kesulitan mencari kerja, sementara itu katanya di luar negeri banyak lowongan kerja terutama untuk bidang yang berhubungan dengan teknologi informasi, bidang “high-tech”. Betulkah demikian ? dan apa mungkin lulusan Perguruan Tinggi Indonesia bisa bekerja di luar negeri ?
Mengutip sebuah survey yang telah dilakukan oleh PT Work IT Out yang dipimpin oleh Heru Nugroho, meski masih banyak dibutuhkan di dalam negeri, peluang kerja bagi tenaga kerja TI untuk keluar negeri pun terbuka luas, Kesempatan tetap terbuka, apalagi didukung oleh faktor bergesernya dominasi India yang dikenal sebagai sumber SDM TI, tawaran gajinya pun cukup menggiurkan. Bayangkan, untuk tenaga kerja TI kelas pemula sampai menengah, perusahaan di luar negeri berani menawarkan upah sekitar US$ 400 sampai US$ 600 (sekitar Rp 3, 6 juta sampai Rp 5,5 juta) per bulan. Di kelas yang sama di dalam negeri, paling mereka hanya ditawarkan gaji sekitar Rp 900.000 sampai Rp 2,5 juta per bulannya. Itu baru yang pemula. Untuk yang sudah punya keahlian spesifik dan berpengalaman, di luar negeri gajinya bisa mencapai US$ 2.000 - 2.500 (sekitar Rp 18,2 juta sampai 22,7 juta) per bulan. Tiga kali lipat dibanding di dalam negeri yang pasarannya sekitar Rp 7 sampai 10 juta.
Bidang kerja TI yang terbuka pun beragam dan hampir sama dengan yang ada di lokalan. Kebetulan kebanyakan yang dicari adalah engineer untuk networking dan wireless serta programmer. Kelihatannya trend yang sedang terjadi adalah orang atau perusahaan ingin membuat perangkat networking seperti produk dari Cisco. Untuk itu memang dibutuhkan banyak orang yang dapat membuat program dalam level C, C++ dengan real-time OS dan memiliki latar belakang (pengetahuan) di bidang telekomunikasi dan networking. Lowongan webmaster, UNIX administrator pun tidak sedikit. Jenis-jenis lowongan pekerjaan yang ditawarkan sangat banyak . Hanya saja, tenaga TI yang memiliki kemampuan terspesialisasi seringkali dicari, sayangnya agak susah mencari tenaga kerja yang sudah spesifik ini, dan kalau saya tuliskan mungkin daftar lowongan tersebut sepanjang artikel ini.
Nah, kalau melihat situasi seperti itu akan sangat mengenaskan jika orang Indonesia yang bergerak di bidang Teknologi Informasi tidak bisa mendapatkan pekerjaan semacam itu. Masalahnya memang tidak mudah. Mungkin memang kemampuan hasil perguruan tinggi di Indonesia tidak memadai ? Berapa banyak sih perguruan tinggi di Indonesia yang mampu menghasilkan “software engineer” yang handal ? Mungkin di Indonesia baru mampu menghasilkan programmer kelas papan bawah ? Jika memang anda programmer atau software engineer yang handal, apakah anda mengenal istilah-istilah ini: lex, yacc, compiler construction, grammer, token, CMM, dan sebagainya ?
Sebagai gambaran bahwa kebutuhan terhadap tenaga IT di bidang industri software baik di luar negeri maupun di dalam negeri, adalah sebagai berikut : Tenaga IT di luar negeri, untuk tahun 2015, diperkirakan 3,3 juta lapangan kerja. Sedangkan Tenaga IT domestik, berdasarkan proyeksi pertumbuhan industri pada tahun 2010 target produksi 8.195.33 US $, dengan asumsi produktifitas 25.000 perorang, dibutuhkan 327.813 orang
Selain contoh di atas, kita ambil negara lain seperti Jerman. Mengapa negara sekaliber Jerman mesti mendapat suplai tenaga TI dari luar negaranya ? Kurang sumber daya ? Dugaan itu ternyata betul. Perkembangan pesat teknologi informasi memang tidak hanya membuat ketar-ketir negara dunia ketiga, negara “dunia pertama” macam Jerman pun mulai merasakan akibatnya: kekurangan pakar TI yang tidak bisa didapatkan dari kalangan sendiri.
Maklum, jumlah yang dibutuhkan juga tak bisa dibilang sedikit. Tercatat saat ini sekitar 75.000 orang diperlukan oleh Jerman. Itu baru Jerman, belum negara lain. Tahukah Anda ternyata negara sebesar dan semaju Amerika Serikat pun masih mengimpor tenaga TI dari negara-negara di Asia, seperti India dan Cina. Nah, ini namanya peluang kan ?
Lowongan dari luar Indonesia untuk tenaga kerja TI kita banyak. yang tercatat pada kami bisa puluhan ribu lowongan,” jelas Edi S. Tjahya, managing director JobsDB.com - sebuah portal informasi lowongan kerja. Lowongan sebanyak itu pun baru untuk wilayah Asia Pasifik. Secara kualitatif, kondisi sumber daya manusia Indonesia di bidang IT tidak kalah kualitas dibanding SDM dari negara seperti India sekalipun, papar Heru Nugroho, CEO PT Work IT Out, sebuah perusahaan penyalur tenaga kerja TI ke luar negeri.
Di dalam negeri sendiri untuk layanan informasi publik, tenaga IT yang dibutuhkan untuk sektor ini, ialah tenaga untuk mengelola e-government. Perkembangan kebutuhan terhadap tenaga untuk mengelola e-governmet akan sejalan dengan perkembangan implementasi e-governement. Sebagai gambaran menyeluruh terhadap kebutuhan ini, dapat dilihat dari jumlah lembaga pemerintah pusat, kabupaten/kota dan lembaga lainnya. Berdasarkan kasus pengelola e-government di Kalimantan Timur, yang mengelola e-governemt untuk 14 layanan, menggunakan tenaga IT 11 orang, maka untuk seluruh instansi pemerintah, memerlukan paling sedikitnya memerlukan 5.489.
Sedangkan layanan komersial, tenaga IT di bidang ini ialah personil yang bekerja di bidang jasa di berbagai bidang dimana transaksi dengan konsumen dan kliennya menggunakan dukungan teknologi telematika, seperti e-bisnis, e-health yang dikelola swasta, e-education yang dikelola swasta, media saiber. Untuk media saiber, jika seluruh media cetak dan elektronik yang ada sekarang akan mengembangkan media saiber dengan perkiraan satu media menggunakan 21 tenaga IT, maka dibutuhkan 40.341.
Sebagai gambaran kebutuhan tenaga IT di bidang industri di bawah ini dikemukakan dalam konsep blue book yang disusun ITB (lihat http://www.bhtv.web.id).

Senin, 22 September 2008

Nak, pokoknya kamu harus sekolah

Keadilan kerapkali datang terlambat
Tapi bertahanlah nak,
Sebab sekolah akan mengenalmu
Pada keadilan di atas kertas
dan ketidak-adilan yang sebenarnya


IBUMU sama halnya dengan ibu-ibu yang lain. Ingin anaknya bersekolah tinggi hingga menjadi pintar.
Kalau perlu apa saja ibu akan korbankan demi sekolahmu, nak. Sewaktu masih seusia kalian kakekmu selalu bilang kalau pengetahuan itu penting. Makanya ibumu disekolakan hingga tingkat lanjutan. Kakek dan nenekmu yang memberikan ibu keyakinan kalau sekolah itu salah satu jalan untuk merubah nasib. Tapi kemudian ibu menikah dengan ayahmu dan kembali tersadar kalau nasib tidak bisa dirubah dengan pendidikan semata. Kalian tahu kita semua tinggal di pojok rumah yang kumuh dan tidak terawat. Rumah kumuh inilah harta kekayaan kita satu-satunya.
Semua harta ibu sudah habis untuk biaya sekolah kalian. Kakakmu ang paling besar hanya mampu ibu sekolahkan sampai SMU. Kemudian kini adikmu juga mau mendaftar masuk SMP yang ongkosnya mengharuskan ibu untuk menjual mesin jahit yang kita punya. Lalu kamu yang yang katanya diminta bayaran untuk tambahan pelajaran bahasa dan komputer. Ibu dan ayahmu kemudian menjual sepeda satu-satunya yang biasa dipakai ayahmu untuk berangkat kerja. Biarlah kami harus memeras keringat karena kami ingin kalian tumbuh mejadi anak yang berakal budi. Latihan untuk itu hanya didapatkan di sekolah. Kepandaian seperti itu hanya bisa diberikan oleh sekolah. Anakku karena itu kalian harus tetap bersekolah!
Biarpun sekolah kini bayarannya mahal. Ayah dan ibumu akan berusaha sebisa mungkinuntuk membiayai kalian. Ayah maupun ibu percaya tak ada yang lebih berharga di dunia ini kecuali pendidikan. Walau untuk itu kami berdua harus menebus dengan nyawa sekalipun. Kemaren ibu temui kepala sekolah kakakmu yang masih memintai sumbangan untuk kakakmu. Katanya sumbangan itu untuk perlengkapan gedung dan ia hanya mematuhi peraturan. Katanya,”saya itu sama seperti ibu. Dalam hai kecil saya, sebenarnya saya tak tega untuk menarik iuran. Tapi bagaimana ya bu, saya hanya menjalankan tugas. Saya berharap ibu tidak saya repotkan dengan permintaan ini. Dan maaf ya bu, uangnya kalau bisa secepatnya” ibumu percaya saja dengan kepala sekolahmu yang kalau bicara sepertinya menyakinkan.
Kepala sekolahmu pastilah orang yang sibuk mengurusi uang. Tiap kali ada pertemuan selalu saja ia mengeluh kurangnya biaya. Ada gedung yang perlu direhab. Suatu hari dibilang betapa sedikitya buku perpustakaan. Kemudian ia pernah mengatakan kalau sekolah butuh pelajaran tambahan. Peserta didik perlu diajari komputer, musik, mendaki gunung dan lain-lain.ringkasnya pendidikan yang kamu tempuh harus mengeluarkan biaya untuk melakukan apa saja. Aku kadang kuatir jangan-jangan sekolahmu itu berpikir kalau kami orang tua murid ini punya mesin cetak uang. Sebuah mesin yang mencetak uang dengan cepat dan ampu mengeluarkan hasil yang besar. Tapi sudahlah nak, kami percaya dengan apa yang dibilang oleh kepala sekolahmu: untuk pintar harus keluar ongkos.
Karena itulah nak, sekolah-lah yang rajin. Rajin itu tercermin dari bagusnya nilai. Rajin itu tampak dari bagaimana kamu menikmati pelajaran. Walaupun sekolah itu kadang membuatmu bosan, tapi bertahanlah nak. Meski ada gurumu yang rajin dalam menghukum tapi bersabarlah. Kata kakekmu meraih ilmu itu harus ditebus dengan kerja keras dan tahan menderita. Ajaran itu benar nak. Makanya aku tidak pernah membelamu jika gurumu menghukummu. Guru itu sumber ilmu. Jika ia sampai memberimu hukuman itu bagian dari pemberian pelajaran. Pelajaran itu seperti makanan, ada yang enak dikunyak tapi juga ada yang pahit ketika ditelan. Berulang-ulang kali aku sampaikan kalau dalam neraih ilmu kamu harus ikhlas dan bersabar.
Ikhlas untuk dihukum oleh guru. Gurumu itu orang yang mulia nak. Semua orang bisa jadi seperti sekarang karena peranan guru. Jika ada gurumu yang berjualan buku di kelas dan dimintanya kalian uang, janganlah protes. Tak baik memprotes guru karena nanti kamu celaka. Bisa-bisa nilaimu buruk. Makanya pujilah gurumu dan bersikaplah sopan kepadanya. Ingat puteraku, kebaikan pendidikan terletak pada ketabahan dan kelapangan dada sang guru. Proesi guru yang terhormat ini tidak bisa dinodai dengan cemooh dan kritik. Memuliakan guru bisa dilakukan dengan menyanjung serta mwnaati semua yang diperintahkan. Tapi puteraku jangan pernah punya keinginan jadi guru. Soalnya sederhana, guru itu pekerjaan yang gajinya sangat rendah. Jadilah guru jika pekerjaan apapun sulit untuk kamu peroleh. Andai ada guru yang pernah dihukum oleh polisi pastilah mereka itusedang dalam keadaan khilaf.

Cobalah jadi orang miskin
Untuk satu atau dua hari
Dan dalam kemiskinan
Akan ditemukan kekayaan berganda
( Rumi )


Aku suka sekali dengan bait ini. Dalam kemiskinan kita menemui kekayaan. Sungguh kehidupan miskin itu memberi ibumu anugrah ganda. Yang pertama ibumu jadi memiliki kemampuan untuk bertahan hidup. Walau sekolah menarik ongkos yang besar tapi ibumu selalu tertolong. Oleh apa? Kantor pegedaian membuka pintu untuk semua barang yang digadaikan. Tetanggamu mak pelit siap memberi pinjaman walau dengan uang yang bunganya mencekik. Singkatnya ada banyak orang yang bersedia memberi pertolongan. Yang kedua dalam kemiskinan ibumu belajar untuk idak mudah percaya pada janji. Janji berantas kemiskinan selalu terbentur oleh kepentingan mendesak yang lain.
Memang tidak mudah untuk membasmi kemiskinan. Ibumu kerap curiga, sekolah memberi sumbangan bagi meningkatnya angka kemiskinan. Tapi apa gunanya curiga jika memang kita tidak bisa merubah banyak. Ibumu tahu betapa susahnya pendidikan yang bersandar sekedar pada biaya orang tua, pemerintah, kata banyak orang sudah tidak punya duit. Tapi sejak kapan kita percaya pada pemerintah nak? Bagaimana ibumu percaya kalau pemerintah nyatanya korupsi dan pejabatnya berlimpah fasilitas. Tapi kata ustadz kita tidak boleh curiga. Kata guru ngaji kita dilarang untuk berburuk sangka. Itu ibumu percaya. Dan sekolah melatih kita untuk percaya kalau apa yang kita lakukan demi kebaikan bersama. Akh puteraku, aku yakin sekolahmu-pun demikian.kita memang harus terbiasa untuk percaya akan alibi alasan dan ceramah yang diberikan.
Orang kecil seperti kita memang harus bersedia untuk mendengar. Sedikit protes nanti kita dianggap anarkis. Orang kecil harus sabar. Kita pasti kebagian rezeki hanya saja kadang terlambat atau harus rela utuk sabar. Orang kecil harus tahu diri dimana ia menempatkan. Kalau ibumu rapat sekolah, ibumu diam bukan karena takut, tapi karena ibumu percaya pada semua yang dibilang kepala sekolah. Ibumu senang kamu ini untukmu, untuk saudara kita, untuk nenek dan kakekmu yang telah tiada. Hapalkan doa ini nak, sebab berbekal doa inilah kamu harus menjalani kehidupan sekolah.

Ya allah Ya Tuhan Kami
Engkau Yang Maha Pengasih lagi Penyayang
Berikan kami kesabaran, ketabahan dan keikhlasan
Untuk bersabar, lapang dada dan percaya

Pada apa yang dikatakan oleh semua orang
Kalau untuk sekolah harus keluarkan banyak biaya
Kalau untuk belajar kita harus rela mendapat hukuman
Kalau untuk pintar harus bersedia disiksa

Ya Allah
Memang hidup harus disangga dengan harapan
Tapi mampukah kami untuk tidak berputus asa
Jika sekolah hanya melahirkan perbudakan

Ya Allah
Ajarilah kami untuk selalu percaya dengan ucapan alim ulama
Yang selalu memberi janji kalau orang miskin bukan disini kemenangannya

Berikan kami kesabaran pada janji-janji penguasa
Yang sering mengatakan kalau pendidikan akan menjadi prioritas kebijakannya

Anugerahilah kami ketabahan untuk tidak melakukan pemberontakan
Pada mereka yang kejam dan sewenag-wenang

Ya Allah
Teguhkan hati kami untuk tidak mudah berhamba pada kekayaan dan ketenaran

Amien



( Eko Prasetyo & Terra Bajraghosa)